Buku Bekas – Bekas Siapa?

Saya  ketemu dua buku bekas yang bikin senyam-senyum semprul. Keduanya hasil bongkar di toko buku bekas yang ada di lantai dasar Plaza Festival Kuningan, Jakarta.
Senyam-senyum, karena merasa ketemu harta karun. Jangan ditanya kualitas kedua buku ini, ajip semlohay! Lumayan pisan buat referensi menulis.
Semprul, karena selain murah, ternyata ada hal seru lain dari dua buku bekas ini.
Saya nggak akan membahas isinya (maaf, lagi males ngetik) melainkan kesemprulan yang mungkin juga sering diketemukan banyak pemburu buku bekas.

pics3

1. “Sampah Bulan Desember” – Kumpulan Cerpen Hamsad Rangkuti.

Cuma 15 ribu perak. Terbit pertama kali tahun 2007.
Sewaktu lagi bahagia berhasil menyaruk buku ini dari tumpukan, mata saya mati gaya dengan tulisan putih di kanan atas: “Milik Negara, Tidak Diperdagangkan”. Lantas di halaman sesudah sampul ada cap: “SMP Negeri 1 Jakarta”.
Astaga, nakal bener buku ini bisa diseludupkan ke sini. Demi harta negara, saya selamatkan buku ini dengan buru-buru ke kasir. Jadilah harta negara ini jadi aset di rak buku saya. Lebih nasionalis, kan?

Moral of the story:
Boleh juga tuh punggung pacar dicap: “Milik Badrun, Tidak Dibagi-rata”. Nah, begitu jadi mantan, cap itu jadi mimpi durjana buat gebetan barunya. Rasain!

pics2

2. “Tiga Cinta, Ibu” – Novela Gus TF Sakai

Cuma 20 ribu perak. Terbit pertama kali tahun 2002.
Di tengah buku ini menyembul pembatas buku. Genit! Ada gambar hati warna pink dan pita kuning. Sudah pasti dulu yang punya seorang cewek. Baru kali ini saya beli buku bekas dengan bonus pembatas buku genit seperti ini. Saya lalu kege-eran, seperti baru mencuri buku dari seorang gebetan.

Moral of the story:
Semantan-mantannya seseorang, masih ada kok hal tersisa untuk gebetan baru. Nggak berlaku istilah “habis manis sepah dibuang”. Jangan takut jadi mantan kekasih. Masih banyak fakir sepah di luar sana. Jadi, kapan kamu putusin doi?

Eh, kok cerita buku bekas ujung-ujungnya ngomongin mantan?
Bebassss!

12 thoughts on “Buku Bekas – Bekas Siapa?

  1. yang di deket lapak DVD itu ya mas? iya ih itu tempat dari depan uda kaya’ tempat harta karun aja gitu, berak-rak buku menunggu buat diselamatkan.
    jadi next target tuh kalo ke jakarta lagi. sapa tau nemu buku berpembatas buku centil 😀

  2. woah, yang di GOR Sumantri itu ya?
    setuju dgn istilah harta karun, kemarin saya main ke tempat obral Gramedia Depok, buku2 lama sih, tapi kalau jeli, bakal dapet buku bagus 😀

Leave a reply to leniaini Cancel reply